Selasa, 15 Januari 2013

Pemimpin dalam Pendidikan

0 komentar


A.    PENDAHULUAN
Perubahan yang begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan dengan sekolah dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Sekolah menjadi tempat para siswa mengemban pendidikan untuk mendapatkan ilmu. Di sekolah, siswa juga dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya. Oleh karena itu, di sekolah perlu memiliki individu yang bertugas sebagai pemimpin. Pemimpin tidak begitu saja menjadi sebuah simbol tetapi harus diatur atau dimanajemen. Pengaturan maksudnya adalah bagaimana kepemimpinan itu dapat direalisasikan dengan baik. Seorang guru juga dapat menjadi pemimpin yaitu memimpin siswanya ketika mengajar di kelas, memimpin siswa agar berperilaku baik dalam kesehariannya, dan lain-lain.
Pendidikan merupakan suatu kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai komponen dan dinamis karena pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman ke arah yang lebih baik. Pendidikan menjadi salah satu wahana untuk mengembangkan potensi diri. Adapun tempatnya yaitu di sekolah. Di sekolah diperlukan suatu pemimpin untuk mengatur lalu lintas jalannya proses belajar mengajar. Hal ini berhubungan dengan kepemimpinan. Ada berbagai sumber yang memberikan definisi tentang kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor standar. Selain itu ada definisi yang lain, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan bersama.



B.     PEMBAHASAN
1.    Konsep Dasar Dalam Kepemimpinan
Menurut Atmosudirdjo, kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya. Dari beberapa definisi di atas, kepemimpinan pada intinya mengandung unsur kemampuan seseorang, mampu mempengaruhi orang, dan mencapai tujuan bersama.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak otoriter, dan kekuasaan itu digunakan agar dapat mengatur orang dengan cara yang baik. Ciri-ciri pemimpin yang baik dapat dilihat dari intelektualnya, hubungan sosialnya dengan anggota, kemampuan emosional, keadaan fisik, imajinasi, kemampuan penalaran, kesabaran, dan kemauan bekerja keras. Semua itu menjadi hal yang sangat penting untuk keberhasilan kepemimpinan. Adapun fungsi dari kepemimpinan pendidikan di sekolah adalah: [1]
·  Membantu guru-guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
·  Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah.
·  Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan nyaman sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
Fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Indra Fachrudi adalah pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu: [2]
a)      Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai

  •  Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok
  • Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik
  • Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota kelompok.

b)      Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan

  •  Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
  • Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas.
  • Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.


2.      Aspek Personalitas dalam Kepemimpinan
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. aspek yang perlu dipehatikan dalam kemampuan kepemimpinan pendidikan yaitu kepribadian, tujuan organisasi, pengetahuan yang dimiliki pemimpin, dan ketrampilan profesional. Salah satu contoh pemimpin yang ada di sekolah yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimipin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. [3]
Di dalam kepemimpinannya kepala sekolah harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh maka harus berusaha agar nasehat, saran dan perintahnya agar diikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berpikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya.
 Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan. Adapun sifat yang mendukung keberhasilan kepala sekolah dalam hubungannya dengan anggotanya adalah:[4]
1.      Ramah
2.      Responsif
3.      Periang
4.      Antusias
5.      Berani
6.      Mempunyai intelektual baik
7.      Percaya diri
8.      Mau menerima kritik dan saran dari orang-orang yang dipimpinnya
9.      Bebas dari rasa takut

3.      Cara Memanajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan mengarahkan kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa dimaknai secara luas, misalnya menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan keluar, memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
Dalam pelaksanaan manajemen diperlukan adanya teknik. Teknik-teknik manajemen kepemimpinan pendidikan di sekolah, yaitu:[5]
v  Teknik Manajemen Konvensional
Teknik manajemen konvensional banyak menekankan pada aspek mekanisasi dan dekat dengan hubungan kemanusiaan.
v  Management by personality
Teknik ini dilaksanakan dengan diwarnai oleh pengakuan akan kewibawaan seseorang mengelola organisasi
v  Management by reward
Teknik ini memunculkan dorongan kerja dengan motivasi ekstrinsik. Orang dianggap mau bekerja apabila diberi hadiah-hadiah atau pujian.
v  Teknik Manajemen Modern
Pada zaman sekarang, falsafah dasar demokrasi sudah berkembang dan kemudian muncul upaya baru dalam memanajemen proses pendidikan.
v  Management by delegation
Teknik ini dilaksanakan dengan memberikan kepercayaan dan pengakuan atas prestasi dan kemampuan anggota
v  Management by system
Teknik ini dilaksanakan dengan melihat komponen-komponen yang ada dalam organisasi pendidikan sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya, sekolah.
Seorang pemimpin haruslah mempunyai pandangan yang tidak sempit. Sehingga dia akan menjadi figure yang sempurna dalam menjalankan kepemimpinannya. Beberapa pandangan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain:[6]
·         
 Seorang yang belajar seumur hidup
      Tidak hanya melalui pendikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
·         
 Membawa energi yang positif
       Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Dalam hal di sekolah, kepala sekolah lazim memberikan aura positif bagi lingkungan sekolah agar tercipta miliu yang mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar yang mendukung keberhasilan para siswa dalam belajar.

·         
 Percaya pada orang lain
      Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, dalam hal sekolah, kepala sekolah harus mempercayai para guru sehingga tidak terlalu mengekang guru yang akan memberikan materi kepada murid sehingga guru lebih bisa kreatif dalam mendidik dan mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
·         
 Keseimbangan dalam kehidupan
       Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
·        
 Melihat kehidupan sebagai tantangan
       Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Padahal arti tantangan sendiri adalah tanggung jawab. Dalam dunia sekolah kepala sekolah memepunyai tantangan yang bisa dibilang cukup berat, dimana kepala sekolah harus selalu memperhatikan perkembangan belajar siswa-siswa dan kinerja para guru disekolah. Baik buruknya kualitas sekolah, baik dari prestasi siswa ataupun profesionalitas guru, tergantung pada sikap kepala sekolah yang melihat tantangan atau tanggung jawab yang diembannya.
·          
Sinergi
        Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang kepala sekolah harus dapat bersinergis dengan setiap orang guru, staf sekolah, ataupun teman sekerja.


C.    KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan, dan menegakannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor standar.
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Pada umumnya, para kepala sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam organisasi adalah mereka yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. kunci keberhasilan suatu sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala sekolah mengelola sekolahnya. Peran kepala sekolah merupakan peran yang menuntut persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat. Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala sekolah, kemampuan hubungan dengan masyarakat, dan keahlian teknik.

D.    REFRENSI
Ibnu. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Online), (http://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html, diakses 25  Desember 2012.
Purwanto, Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kusmintardjo dan Burhanuddin, H. 1996. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Steven, Brown, W. 1998, Manajemen Kepemipinan, Jakarta: Profesional Books






[1]  Ngalim Purwanto,  Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990)  p. 25.
[2] Kusmintardjo dan Burhanuddin,  Kepemimpinan Pendidikan, (Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996), p. 33

[3] Ngalim Purwanto,  Administrasi dan…………  p. 8
[4] Wahjosumidjo,   Kepemimpinan Kepala Sekolah.( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), p.  47.

[5] Ibnu,  Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Online), (http://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html, diakses 25 Des 2012
[6] W. Brown steven, Manajemen Kepemipinan, ( Jakarta: Profesional Books, 1998),  p. 93.

Labels