A.
PENDAHULUAN
Perubahan yang
begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan
dengan sekolah dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Sekolah
menjadi tempat para siswa mengemban pendidikan untuk mendapatkan ilmu. Di
sekolah, siswa juga dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya. Oleh karena
itu, di sekolah perlu memiliki individu yang bertugas sebagai pemimpin.
Pemimpin tidak begitu saja menjadi sebuah simbol tetapi harus diatur atau
dimanajemen. Pengaturan maksudnya adalah bagaimana kepemimpinan itu dapat
direalisasikan dengan baik. Seorang guru juga dapat menjadi pemimpin yaitu
memimpin siswanya ketika mengajar di kelas, memimpin siswa agar berperilaku
baik dalam kesehariannya, dan lain-lain.
Pendidikan
merupakan suatu kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai
komponen dan dinamis karena pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan zaman ke arah yang lebih baik. Pendidikan menjadi salah satu
wahana untuk mengembangkan potensi diri. Adapun tempatnya yaitu di sekolah. Di
sekolah diperlukan suatu pemimpin untuk mengatur lalu lintas jalannya proses
belajar mengajar. Hal ini berhubungan dengan kepemimpinan. Ada berbagai sumber
yang memberikan definisi tentang kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kemampuan
seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain itu dengan sukarela mau
diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pemimpin menetapkan
tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor standar. Selain
itu ada definisi yang lain, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan
seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan
orang-orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan bersama.
B.
PEMBAHASAN
1.
Konsep Dasar
Dalam Kepemimpinan
Menurut Atmosudirdjo, kepemimpinan dapat
dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada
kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang
memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian rupa
sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
Dari beberapa definisi di atas, kepemimpinan pada intinya mengandung unsur
kemampuan seseorang, mampu mempengaruhi orang, dan mencapai tujuan bersama.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur
anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan harus digunakan secara bertanggung
jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan yang
telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak otoriter, dan
kekuasaan itu digunakan agar dapat mengatur orang dengan cara yang baik.
Ciri-ciri pemimpin yang baik dapat dilihat dari intelektualnya, hubungan
sosialnya dengan anggota, kemampuan emosional, keadaan fisik, imajinasi,
kemampuan penalaran, kesabaran, dan kemauan bekerja keras. Semua itu menjadi
hal yang sangat penting untuk keberhasilan kepemimpinan. Adapun fungsi dari
kepemimpinan pendidikan di sekolah adalah: [1]
· Membantu guru-guru memahami, memilih, dan
merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
· Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa, dan
anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah.
· Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan
kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan nyaman sehingga segenap anggota dapat
bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
Fungsi
kepemimpinan pendidikan menurut Indra Fachrudi adalah pada dasarnya dapat
dibagai menjadi dua yaitu: [2]
a)
Fungsi yang
bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai
- Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok
- Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik
- Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota kelompok.
b)
Fungsi yang
bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan
- Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
- Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas.
- Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.
2.
Aspek
Personalitas dalam Kepemimpinan
Aspek personalitas menjadi salah satu
kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat diartikan sebagai totalitas
karakteristik-karakteristik individu. aspek yang perlu dipehatikan dalam
kemampuan kepemimpinan pendidikan yaitu kepribadian, tujuan organisasi,
pengetahuan yang dimiliki pemimpin, dan ketrampilan profesional. Salah satu
contoh pemimpin yang ada di sekolah yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah
sebagai pemimipin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu guru dan
muridnya. [3]
Di dalam
kepemimpinannya kepala sekolah harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan sekolah. Kepala sekolah
sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh maka harus berusaha agar nasehat,
saran dan perintahnya agar diikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat
mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berpikir, sikap, tingkah laku yang
dipimpinnya.
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya,
kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui
kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan. Adapun sifat yang mendukung
keberhasilan kepala sekolah dalam hubungannya dengan anggotanya adalah:[4]
1.
Ramah
2.
Responsif
3.
Periang
4.
Antusias
5.
Berani
6.
Mempunyai
intelektual baik
7.
Percaya diri
8.
Mau menerima
kritik dan saran dari orang-orang yang dipimpinnya
9.
Bebas dari rasa
takut
3.
Cara
Memanajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
Manajemen didefinisikan sebagai
kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian
tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen merupakan suatu
proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya
lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang
kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-mimpinan dalam
organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau
berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.Manajemen
dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya
memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan
mengarahkan kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan
mengatur orang. Mengatur bisa dimaknai secara luas, misalnya menempatkan,
memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan keluar, memperlancar dan
mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan bukanlah hal hal yang
mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di sekolah,
diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
Dalam
pelaksanaan manajemen diperlukan adanya teknik. Teknik-teknik manajemen
kepemimpinan pendidikan di sekolah, yaitu:[5]
v Teknik Manajemen Konvensional
Teknik
manajemen konvensional banyak menekankan pada aspek mekanisasi dan dekat dengan
hubungan kemanusiaan.
v Management by personality
Teknik ini
dilaksanakan dengan diwarnai oleh pengakuan akan kewibawaan seseorang mengelola
organisasi
v Management by reward
Teknik ini
memunculkan dorongan kerja dengan motivasi ekstrinsik. Orang dianggap mau
bekerja apabila diberi hadiah-hadiah atau pujian.
v Teknik Manajemen Modern
Pada zaman
sekarang, falsafah dasar demokrasi sudah berkembang dan kemudian muncul upaya baru
dalam memanajemen proses pendidikan.
v Management by delegation
Teknik ini
dilaksanakan dengan memberikan kepercayaan dan pengakuan atas prestasi dan
kemampuan anggota
v Management by system
Teknik ini
dilaksanakan dengan melihat komponen-komponen yang ada dalam organisasi
pendidikan sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya, sekolah.
Seorang pemimpin haruslah mempunyai pandangan
yang tidak sempit. Sehingga dia akan menjadi figure yang sempurna dalam
menjalankan kepemimpinannya. Beberapa pandangan yang harus dimiliki kepala
sekolah antara lain:[6]
·
Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendikan formal, tetapi juga diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
·
Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang
positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang
lain. Dalam hal di sekolah, kepala sekolah lazim memberikan aura positif bagi
lingkungan sekolah agar tercipta miliu yang mendukung kelancaran kegiatan
belajar mengajar yang mendukung keberhasilan para siswa dalam belajar.
·
Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya,
dalam hal sekolah, kepala sekolah harus mempercayai para guru sehingga tidak
terlalu mengekang guru yang akan memberikan materi kepada murid sehingga guru
lebih bisa kreatif dalam mendidik dan mempunyai motivasi dan mempertahankan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
·
Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.
Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan
olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara
kehidupan dunia dan akherat.
·
Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Padahal arti
tantangan sendiri adalah tanggung jawab. Dalam dunia sekolah kepala sekolah
memepunyai tantangan yang bisa dibilang cukup berat, dimana kepala sekolah
harus selalu memperhatikan perkembangan belajar siswa-siswa dan kinerja para
guru disekolah. Baik buruknya kualitas sekolah, baik dari prestasi siswa
ataupun profesionalitas guru, tergantung pada sikap kepala sekolah yang melihat
tantangan atau tanggung jawab yang diembannya.
·
Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu
katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.
Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut
The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara
perorangan. Seorang kepala sekolah harus dapat bersinergis dengan setiap orang guru,
staf sekolah, ataupun teman sekerja.
C.
KESIMPULAN
Kepemimpinan
merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain itu
dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya.
Pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi
organisasi, mendefinisikan, dan menegakannya secara jelas dan nyata. Pemimpin
menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor
standar.
Aspek
personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas
dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Pada
umumnya, para kepala sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik
dalam organisasi adalah mereka yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik.
Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak
berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem
menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. kunci keberhasilan suatu
sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala sekolah mengelola
sekolahnya. Peran kepala sekolah merupakan peran yang menuntut persyaratan
kualitas kepemimpinan yang kuat. Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan
pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala sekolah, kemampuan hubungan
dengan masyarakat, dan keahlian teknik.
D.
REFRENSI
Ibnu. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan, (Online), (http://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html, diakses 25 Desember 2012.
Purwanto,
Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kusmintardjo
dan Burhanuddin, H. 1996. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wahjosumidjo.
2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Steven,
Brown, W. 1998, Manajemen Kepemipinan, Jakarta: Profesional Books
[1] Ngalim
Purwanto, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990) p. 25.
[2] Kusmintardjo dan Burhanuddin, Kepemimpinan Pendidikan, (Malang:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1996), p. 33
[5] Ibnu, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Online),
(http://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html,
diakses 25 Des 2012
Posting Komentar